EEPIS-Online (20/07), Wahyu Mohammad Ihsan dan Arif Priyanto, adalah mahasiswa semester akhir jurusan Mekatronika yang membidani pembuatan kursi roda ini. Kursi roda yang mereka namai Reconfiguration Wheel Chair ini merupakan hasil riset 1 tahun mereka berdua yang telah mereka tuangkan dalam tugas akhir. Arif bertugas merancang mekanik serta mengatur kecepatan dan mobilitasnya, sementara Wahyu membuat mekanik dan kontrol lengannya sehingga kursi bisa atur ketinggiannya.

"kursi_roda_horz_baru.jpg"Kursi roda yang dikontrol menggunakan remote ini dapat diposisikan ketinggiannya sesuai kebutuhan pengguna. Setidaknya ada 3 tingakatan transformasi, yaitu transformasi minimum, strandar dan maksimal. "Kalau ingin mengambil benda tidak perlu meminta bantuan orang lain lagi. Kursi roda ini dapat membantu menaikkan penggunnya hingga setinggi orang jinjit, untuk mengambil benda yang letaknya di atas, misalnya buku di rak lemari," terang Wahyu. Jika benda terjatuh atau posisinya di lantai, kursi pun dapat disetel dengan diturunkan menggunakan remote, dan kemudian pengguna dapat mengambil benda tersebut.

Kursi ini dioperasikan menggunakan Aki berdaya 24 Volt. Dalam kondisi normal, kursi dapat dipergunakan seperti kursi roda biasa dengan memposisikan di ketinggian standar serta mampu bergerak normal dengan kecepatan 0.3 meter per-detik.

Kendala yang mereka alami selama pembuatan kursi ini adalah masalah desain kursi dan motor yang digunakan. Desain kursi sempat diubah beberapa kali. "Mekaniknya rumit. Selain itu kami harus memastikan keamanan pengguna dengan mengatur keseimbangannya jika dipakai," ujar Arif. Tidak hanya itu, mereka pun harus keluar masuk pasar barang bekas untuk mencari motor yang sesuai. Masalah dana pun menjadi tantangan tersendiri mengingat kursi ini telah menguras kocek antara 9 juta.

"Cukup duduk di kursi roda dan memegang remote di tangan penyandang cacat dapat lebih mudah berinteraksi dengan lingkungan sekitar tanpa membebani orang di sekitarnya. Mereka pun pasti lebih mandiri karena dapat mencapai lokasi benda secara vertical maupun horisontal," tandasnya.

Karya yang menurut mereka dibuat pertama kali di Indonesia ini diharapkan dapat dikembangkan risetnya sehingga bentuknya lebih menarik dan sempurna untuk kemudian diproduksi masal. Rencananya mereka akan mematenkan kursi roda pintar mereka. (hum/ent)

CP. Wahyu Mohammad Ihsan (HP. 087854621995)

wpChatIcon
EnglishIndonesian